Memberikan ASI eksklusif pada bayinya adalah hal yang sangat penting bagi para ibu menyusui (busui), sebab ASI mengandung gizi yang paling baik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal itu pun berlaku bagi para ibu yang bekerja maupun berkuliah. Oleh karena itu, IAIN Purwokerto melalui Pusat Studi Gender dan Anak menyediakan fasilitas ruang laktasi, salah satunya yang terletak di Perpustakaan IAIN Purwokerto.
Ruang yang telah dioperasikan sejak akhir tahun 2019 tersebut dapat digunakan untuk menyusui secara langsung maupun difungsikan sebagai ruangan untuk pumping ASI. Ruang yang terletak di lantai 4 Perpustakaan IAIN Purwokerto tersebut memiliki fasilitas yang cukup lengkap, di antaranya sebuah sofa empuk lengkap dengan bantal duduk, karpet bulu, lemari, lemari es untuk menyimpan ASI hasil pumping, alat pumping, dan alat sterilisasi keperluan menyusui. Sejauh beroperasi, belum terlalu banyak pemustaka yang memfungsikan ruang laktasi di perpustakaan. Intan Nur Azizah, dosen FTIK IAIN Purwokerto mengatakan bahwa dirinya baru mengetahui adanya ruang laktasi di perpustakaan. Ia menyatakan akan memberitahukan info tersebut pada para rekannya yang masih aktif menyusui putra-putrinya.
Bagi Ayuk Kusumaningrum, salah satu staff perpustakaan yang sedang menunggu kelahiran putranya, mengatakan bahwa dirinya amat bersyukur karena di lingkungan kerjanya telah disediakan fasilitas seperti ruang laktasi. Sebab, belajar dari pengalaman sebelumnya, Ayuk harus bersusah payah pumping ASI di ruang kerja yang kurang kondusif. “Ruangannya nyaman, dingin, dan menjaga privasi. Kenyamanan sangat dibutuhkan oleh ibu menyusui, sebab sangat berpengaruh ke produksi ASI yang melimpah,” tutur Ayuk saat mencoba berkunjung ke ruang laktasi.
Bagi Aris Nurohman, Kepala Perpustakaan IAIN Purwokerto, menyediakan ruang laktasi bagi para busui merupakan upaya perpustakaan untuk membuat para pemustaka dan staff merasa kebutuhannya terfasilitasi dengan baik, sehingga cita-cita dan sasaran mutu perpustakaan dapat terwujud dengan maksimal yaitu memberikan pelayanan prima.